Video Terkini

Lovely Brothers

Lovely Brothers
share your love

Wednesday, 7 March 2012

PUASA MENUNDA PENUAAN

Sejak manusia menginjakkan kakinya di atas permukaan bumi, ia telah mengenal puasa. Seluruh umat manusia pun telah mengenalnya. Setiap orang mengenal puasa sebagai sebuah bentuk ibadah utk mendekatkan diri kepada ALLAH Swt. Puasa juga di kenal sebagai ibadah yg salah satu manfaatnya adalah utk mencegah dampak negatif yg di timbulkan dari pola makan. Variasi ibadah ini pun dikenal sebagai sarana penyembuhan, sarana menjaga vitalitas tubuh, dan sarana memperpanjang masa muda. Mungkinkah roda zaman dapat berhenti? Dapatkah melalui puasa seorang yg tua dapat kembali muda, gagah, dan penuh vitalitas? Atau, dapatkah seseorang berhenti pada masa muda tanpa melampauinya lagi? Impian abadi yang selalu menggoda manusia sejak di ciptakan itu (yaitu keinginan awet muda), telah memotivasi banyak orang utk menggandrungi bulu mata semasa muda sepanjang masa. Hal itu disebabkan karena manusia selalu ingin menemukan sebuah formula utk mengubah kehidupan yg terus dicari para ahli dan manusia pada umumnya. Puasa juga penting utk membersihkan berbagai macam racun yg berada di dalam tubuh yg diakibatkan terlalu banyak makan dan minum. Puasa juga mempunyai pengaruh penting dalam menjaga lingkungan tempat tinggal seseorang dari berbagai polusi, membuka jendela utk mendapatkan sinar matahari, berolahraga, meninggalkan pola hidup malas, serta menjaga pola makan dan minum. Akan tetapi, upaya menemukan formula utk mengembalikan dan mempertahankan masa muda telah membuka lebar-lebar pintu takhayul dan ilusi kosong yg disisipkan dalam berbagai acara yg mengatasnamakan bedah ilmu pengetahuan. Sejak abad  pertengahan, muncul sebuah legenda air mancur " GOVENSI ". Orang-orang mengira bahwa siapa saja yg mandi dgn air mancur tersebut, ia akan kembali muda lagi. Sejak saat itu orang dilanda demam utk menjaga masa muda mereka dan mengatasi bayangan yg menakutkan: Masa Tua. Di Cina, takhayul2 itu jumlahnya lebih banyak lagi. Banyak korban dipersembahkan kepada para dewa demi memperoleh kemudaan. Penyakit ini kemudian menyebar ke negara-negara Arab dan di tengah-tengah kaum Muslimin hingga kemudian menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Dengan isu memperoleh kembali usia muda, sejak awal tahun 1960-an, perusahaan obat-obatan meraup untung miliaran rupiah dari penjualan ekstrak ginseng yg telah populer hingga sekarang.
     Penelitian kemudian berpindah ke bidang ilmu pengetahuan atau pengetahuan bisnis. Setelah tenggelam dalam buaian takhayul, kini berpindah upaya pencarian itu ke dalam berbagai laboratorium. Sebagian ahli menggunakan hormon jantan dan betina utk memperbarui penuaan dan mendapatkan pemudaan. Namun telah terbukti jelas dan didukung oleh realita ilmiah, usaha tersebut sama dengan sedang bermain api. Mereka yg berambisi mendambakan kemudaan harus menanggung rasa sakit yg melumpuhkan semangat mereka dan justru mempercepat proses penuaan. Harapan-harapan itu mencuat kembali bersamaan dgn munculnya revolusi melatonin, disusul kemudian dgn revolusi viagra. Sebagai manusia, kita selalu menjadi mangsa empuk bagi setiap pemikiran yg dapat memperbarui harapan mendapatkan pemudaan abadi dan kekalahan dini bagi masa tua. Masa tua merupakan pertumbuhan alami bagi seseorang. Tubuh seseorang selalu bergantung  pada pembaruan sel-selnya secara alami dari bentuk aslinya. Namun, proses terakhir ini tidak sama persis dgn bentuk aslinya. Ada dua faktor utama yg mempengaruhi terjadinya proses penuaan. Faktor pertama tidak dapat dihindari oleh siapapun karena terkait dgn susunan gen manusia. Faktor pertama itu bisa dilihat pada berhentinya siklus  menstruasi pada kaum wanita dan terjadinya kebotakan pada kaum laki-laki. Perubahan-perubahan seperti itu sungguh berada diluar kemampuan manusia. Faktor kedua yg mempengaruhi penuaan adalah berbagai macam penyakit yg mematikan, seperti kanker, penyakit jantung, gangguan pada sistem pembuluh darah, serangan jantung dan stroke. Semua penyakit itu disebabkan oleh tumpukan lemak, yg akhir-akhir ini sering disebut sebagai kalori yg berbahaya (kolesterol). Faktor itulah yg senantiasa di teliti para ilmuwan utk memperoleh solusi terbaik dan menjanjikan. Asumsi paling umum terkait hal ini adalah bahwa uji coba terapi melalui puasa akan menjadi bidang garapan para peneliti pada tahun-tahun mendatang. Alasannya, puasa medis telah menjadi salah satu metode terpenting dlm rangka mencegah penyakit yg telah disebutkan diatas. Ada pertanyaan tersisa, bagaimanakah kisah kolesterol itu? Para ilmuwan menjelaskan bahwa aktivitas kehidupan di dlm tubuh manusia berlangsung melalui oksigen. Gas itulah yg menyuplai kekuatan utk perkembangan dan energi anggota tubuh, karena oksigen menyatu bersama elektron yg merupakan bagian dari komposisi pembentuk makanan. Lalu, muncullah ednozen sepertiga fosfat yg bekerja menjalankan proses-proses kehidupan yg membutuhkan sebuah kekuatan di dalam tubuh manusia. Dengan cara seperti itu, proses pembaruan tubuh terus berlangsung. Bersamaan dgn dimulainya proses penuaan, berkurang pula kemampuan kerja gas oksigen aktif, sehingga ednozen sepertiga fosfat (yg merupakan gudang kekuatan) yg disediakan utk menjalankan mekanisme tubuh semakin sedikit jumlahnya. Oksigen aktif pun mulai mempengaruhi dan mengurai komposisi utama sel tubuh, sehingga ednozen sepertiga fosfat yg disediakan utk menggerakkan sebagian besar otot dan otot jantung semakin sedikit. Selanjutnya, kerja otak dan sel-sel otot semakin melemah bersamaan dgn bertambahnya umur.
     Para peneliti telah  menemukan bahwa kolesterol itu disebabkan oleh makanan yg kaya lemak, juga polusi bahan-bahan kimia, dan sebagian obat-obatan yg mengendap, alkohol dan rokok. Inilah pengaruh efektif puasa yg tidak banyak diketahui banyak orang. Puasa mampu meminimalkan kelebihan lemak yg tersimpan dlm tubuh, sampai pada skala tertentu kondisi tubuh menjadi seimbang dgn berkurangnya lemak tersebut. Tubuh kemudian mulai melakukan proses pencucian internal dari berbagai racun (detoksifikasi). Pada waktu bersamaan, puasa dapat membantu seseorang utk melepaskan diri dari berbagai macam kebiasaan buruk, terutama merokok, bahkan kebiasaan minum minuman keras. Puasa juga dapat mengurangi rata-rata produksi kolesterol. Sebagian ilmuwan menemukan bahwa masa tua terkadang terjadi pada seseorang karena lemahnya sistem dlm tubuhnya yg bertanggungjawab memperbarui sel-sel tubuh sebagai fungsi penyebaran genetik. Tubuh juga tidak mampu mengganti komposisi yg hilang karena berlangsung metabolisme yg terus-menerus. Dalam kondisi seperti itu, salah satu kemungkinan yg akan terjadi adalah adanya gangguan penyebaran genetik atau kurangnya sebagian enzim. Ketidakmampuan tubuh melaksanakan fungsinya, sebagaimana yg diungkapkan para ilmuwan, dimulai setelah berumur 30 tahun dgn prosentasi 1% setiap tahunnya.
     Dr. Kilmaurs Michaeli menyatakan bahwa proses penuaan  mempengaruhi kemampuan tubuh utk membebaskan diri dari kelebihan homosiestain: zat asam amino. Sejumlah penelitian telah menjelaskan adanya kenaikan homosiestin darah secara perlahan-lahan, dimulai dari usia tujuh tahun dan akan terus bertambah pada usia delapan dan sembilan tahun. Kenaikan tersebut hampir bersamaan dgn proses penuaan. Dengan demikian, kadar kolesterol darah juga naik secara perlahan-lahan disaat kehidupan menuju puncaknya pada usia tujuh dan delapan tahun. Setelah itu,kadar tersebut sama atau lebih rendah. Dr. Michaeli menegaskan bahwa ilmu kedokteran dalam beberapa tahun mendatang akan mengeksploitasi apa yg telah ditemukan tentang peran homosiestain yg dominan sebagai titik permulaan masa penuaan dan munculnya berbagai penyakit. Ilmu kedokteran akan mengembangkan berbagai metode  yg semakin baik utk mengukur keseluruhan homosiestain darah dgn akurat, cepat dan teratur. Beberapa metode baru yg menganalisis lipoprotein berkadar rendah akan memberikan informasi homosiestain utk bisa sampai pada keterkaitan lebih erat yg diikuti dgn perkembangan semakin mengerasnya pembuluh darah. Dr. Michaeli yakin bahwa dgn metode ini, teori homosiestain pengerasan pembuluh darah akan semakin mantap pada abad yg akan datang. Teori tersebut juga akan menjadi tren utama dlm memahami berbagai sebab munculnya penyakit2 manusia yg paling penting, termasuk pencegahan dan pengobatannya. Di pihak lain, Dr. Bob Stewart menegaskan bahwa vitamin E dgn dosis yg besar dapat mencegah bahaya kolesterol dari lemak jenis LDL (Low Densitiy Lipoprotein) atau jenis lemak yg jahat. Secara pribadi beliau meyakini bahwa  mekanisme tersebut yg menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Dr. Stewart menambahkan bahwa keyakinannya itu juga disetujui oleh Asosiasi Jantung Amerika. Penelitian modern menunjukkan bahwa lemak kolesterol jenis LDL berkadar rendah yg disebut kolesterol jahat, terjadi melalui proses oksidasi yg mirip dgn proses yg dilalui mentega. Prosesnya rusak ketika melewati bagian2 tertentu yg berbahaya yg disebut dgn bagian2 oksigen yg panas (Kalori). Lemak teroksidasi yg berkadar rendah ini (LDL) tampaknya mempengaruhi proses pengerasan pembuluh darah. Dr. Stewart menegaskan bahwa oksidasi berbalik akan menghalangi kanker dan serangan jantung serta berbagai penyakit jantung. Utk diketahui, oksidasi berbalik itu hanya sekedar nutrisi alami yg terdapat pada makanan kita. Berpuasa dan mematuhi keseimbangan antara makan, minum, dan berbagai kebiasaan, juga berhenti mengkonsumsi rokok, dan minuman keras, dgn izin Allah Swt akan menjamin kehidupan yg bahagia dan bersih dari berbagai penyakit. Sama halnya dgn jauh dari ketegangan dan kegelisahan serta kelapangan dada yg juga menjamin sebuah kehidupan yg tenang. Survei telah membuktikan seluruh pasien yg diobati dgn puasa menegaskan bahwa mereka mendapatkan kesehatan yg prima setelah mereka lama melakukan puasa medis. Maha Benar      Allah dengan Firman-Nya yg memerintahkan sebagai berikut:" Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa," (QS. Al-Baqarah 2:183). Dibalik pelaksanaannya, sebenarnya puasa mengandung manfaat bagi kesehatan. Oleh karenanya, Puasa disyariatkan kepada seluruh umat yg lalu meskipun akidah mereka berbeda-beda. Cara berpuasa merekapun berbeda pula. Semua itu disebabkan karena pada akhirnya puasa memberikan manfaat bagi setiap orang yg berpuasa dan menikmati ibadah yg benar ini sehingga mereka dapat menikmati kesehatan yg baik.
     Puasa, dalam tinjauan kedokteran fisik, merupakan suatu medium yg bermanfaat utk membersihkan bagian tubuh dgn menghilangkan kemungkinan adanya penambahan racun-racun yg membahayakan dan makanan2 yg tidak diperlukan bagi seseorang. Untuk diketahui, tubuh manusia tidak hanya dipersiapkan utk makanan saja. Karena tubuh itu sesungguhnya merupakan sekumpulan materi dan kerja kimiawi yg seimbang serta tepat. Kumpulan ini dapat menjadi terganggu tidak hanya lantaran kekurangan materi makanan semata, tetapi ia akan juga mengalami hal yg sama jika makanan yg ada didalamnya melebihi batas yg dibutuhkannya. Selain melakukan pembersihan, puasa juga mengistirahatkan anggota2 badan, pencernaan dan penyerapan. Puasa juga bermanfaat utk mengistirahatkan anggota-anggota tubuh sekresi yg akan diberi kesempatan utk meningkatkan daya kerjanya sehingga bagian ini tidak lagi mengalami gangguan. Puasa juga memiliki unsur yg menyebabkan terjadinya pembaruan dan peremajaan sel. Ini terlihat pada pemberian kehidupan dan semangat baru pada sel-sel yg ada dlm tubuh. Semua ini merupakan fakta yg cukup terkenal dlm Ilmu Biologi. Puasa sendiri bukanlah hal baru. Orang-orang dulu telah menganggapnya sebagai satu diantara keutamaan hidup. Mereka memberikan tempat tersendiri dan luas bagi puasa dlm ibadah2 dan kepercayaan2 keagamaan mereka. Puasa juga mempunyai posisi yg jelas pada agama2 orang-orang Mesir kuno dan agama2 klasik lainnya, seperti tertulis dlm kitab-kitab samawi. Oleh karena itu tidak diragukan lagi  bahwa dlm kewajiban puasa itu terdapat pengaruh yg besar sekali bagi kesehatan, kekuatan fisik serta kekuatan mental. Memang tidak semua puasa pada masa lalu tujuan2 keagamaan. Ada informasi yg menjelaskan bahwa Socrates dan Plato selalu berpuasa selama 10 hari setiap tiga bulan sekali. Konon, para pendeta Nasrani pada masa-masa pertengahan menganggap puasa sebagai obat yg bermanfaat bagi penyakit-penyakit tulang. Ibnu Sina, seorang filosof dan dokter muslim yg termasyur, mewajibkan puasa selama 3 minggu utk beberapa kondisi penyakit yg ditanganinya. Ada informasi lain yg menyebutkan bahwa Ibnu Sina menganggap puasa sebagai unsur penting dlm penyembuhan penyakit cacar dan penyakit kelamin. Pada saat invasi Prancis ke Mesir, beberapa rumah sakit di Arab memperolah keberhasilan medis berupa pengobatan penyakit kelamin dgn puasa. Robert Bartolome, seorang dokter Amerika yg merupakan sukarelawan yg menangani pengobatan penyakit kelamin, telah menulis mengenai hal ini. Menurutnya, puasa merupakan salah satu sarana efektif utk melepaskan beberapa mikroorganisme di dlm tubuh, yg diantaranya adalah mikroorganisme yg terdapat dlm penyakit kelamin. Ini disebabkan karena puasa mengandung unsur yg dapat menghancurkan sel-sel yg telah rusak utk kemudian dibangunnya lagi menjadi sel-sel baru. Inilah yg disebut dgn puasa (baca: tidak makan) dlm pengobatan penyakit kelamin. Terapi ini sendiri merupakan pengobatan cara Timur klasik. Disamping itu, masih ada banyak lagi kondisi-kondisi yg dapat dimanfaatkan dari pengobatan cara ini. Pada masa modern ini, puasa telah banyak dipergunakan oleh para pakar kedokteran. Di antara nama yg populer dan cukup dikenal dlm bidang ini adalah dr. Alan. Ia telah sukses mempergunakan puasa utk penyembuhan penyakit gula. Upaya yg sama juga dilakukan oleh dr. Charleson yg menggunakan puasa sebagai media utk pembaruan keremajaan. Nama lainnya adalah dr. John yg selalu menganjurkan puasa sebagai terapi pada setiap kondisi kesehatan pasien yg ditanganinya. Yang terakhir adalah dr. Bernard McFadin. Ia pernah mengatakan,"Saya pribadi condong pada keyakinan yg menyatakan bahwa puasa mampu menyembuhkan semua penyakit yg tidak dapat disembuhkan oleh media penyakit lainnya.( Referensi dari Buku Mukjizat Al-Quran dan Hadis, Buku jilid 3. Tertarik...? Kunjungi web. kami: www.gianmandiri.co.id )

No comments:

Post a Comment