Semut memiliki ukuran yang beragam. Ada semut kecil yang hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Ada juga yang berukuran besar. Disamping itu warna dan bentuknya pun beragam seperti perbedaan dalam ukuran. Kerajaan semut terdiri dari:
Sisi Ilmiah Kata-Kata Pada Ayat
Qalat namlah menjadi bentuk negoisasi diantara semut. Apakah semut tersebut jantan atau betina? Dia dikenal dengan nama apa? Diriwayatkan bahwa Qatadah menuju Kufah. Lalu, ia menemui sekelompok orang dan berkata., "Bertanyalah tentang sesuatu." Pada saat itu Abu Hanifah ada dan masih muda. Dia diminta bertanya, "Tanyakan kepadanya tentang semut Nabi Sulaiman. Apakah jantan atau betina?" Qatadah tidak mampu menjawabnya.. Lalu, Abu Hanifah berkata, "Semut itu betina." Ada yang bertanya lagi, "Alasan kamu apa?" Ia menjawab, "Karena Alquran menyebut qalat namlah. Seandainya jantan, niscaya redaksinya qala namlah. Karena kata namlah bisa berarti mudzakkar (jantan;maskulin) dan muannats (betina;feminim). Oleh karen aitu, ia diberikan tanda perbedaan. Orang Arab menyebut hamamah dzakar (semut jantan) dan hamamah untsa (semut betina)." Ada yang mengatakan bahwa namanya thakhiah dan harmia. Sampai kini tidak dimengerti kenapa semut diberi nama. Padahal diantara mereka tidak ada yang saling memberi nama. Begitu juga manusia tidak memberikan nama pada salah satu semut itu. Karena, manusia tidak bisa membedakan satu dengan yang lainnya. Jika ia betina, apakah itu yang menjadi ratu semut ataukah semut pekerja. Berbagai pertanyaan terus muncul seputar itu dan tiada akhir. Oleh karena itu, lebih baik kita tidak fokus kesana. Adapun yang di maksud dengan kata namlah pada ayat tersebut adalah
ratu semut.Pendapat tersebut didasarkan pada alasan berikut ini:
- Ratu semut, yaitu semut betina yang subur (tidak mandul). Fungsinya mengeluarkan telur dan mengatur ketentuan kerajaan.
- Pekerja, yaitu semut-semut betina yang mandul. Tugasnya melakukan semua pekerjaan di kerajaan semut dengan membagikan makan sesuai ketentuan.
- Pasukan, yaitu semut-semut jantan yang menjadi pasukan kerajaan.
- Pejantan, yaitu semut jantan yang subur (tidak mandul). Satu-satunya fungsi semut ini adalah mengawini ratu semut.
Sisi Ilmiah Kata-Kata Pada Ayat
Qalat namlah menjadi bentuk negoisasi diantara semut. Apakah semut tersebut jantan atau betina? Dia dikenal dengan nama apa? Diriwayatkan bahwa Qatadah menuju Kufah. Lalu, ia menemui sekelompok orang dan berkata., "Bertanyalah tentang sesuatu." Pada saat itu Abu Hanifah ada dan masih muda. Dia diminta bertanya, "Tanyakan kepadanya tentang semut Nabi Sulaiman. Apakah jantan atau betina?" Qatadah tidak mampu menjawabnya.. Lalu, Abu Hanifah berkata, "Semut itu betina." Ada yang bertanya lagi, "Alasan kamu apa?" Ia menjawab, "Karena Alquran menyebut qalat namlah. Seandainya jantan, niscaya redaksinya qala namlah. Karena kata namlah bisa berarti mudzakkar (jantan;maskulin) dan muannats (betina;feminim). Oleh karen aitu, ia diberikan tanda perbedaan. Orang Arab menyebut hamamah dzakar (semut jantan) dan hamamah untsa (semut betina)." Ada yang mengatakan bahwa namanya thakhiah dan harmia. Sampai kini tidak dimengerti kenapa semut diberi nama. Padahal diantara mereka tidak ada yang saling memberi nama. Begitu juga manusia tidak memberikan nama pada salah satu semut itu. Karena, manusia tidak bisa membedakan satu dengan yang lainnya. Jika ia betina, apakah itu yang menjadi ratu semut ataukah semut pekerja. Berbagai pertanyaan terus muncul seputar itu dan tiada akhir. Oleh karena itu, lebih baik kita tidak fokus kesana. Adapun yang di maksud dengan kata namlah pada ayat tersebut adalah
- Huruf ta pada kata qalat menjadi penanda feminin (muannats) yang berarti satu ekor, yang bisa jadi ratu semut atau semut pekerja. Bisa juga berarti itu perintah ratu yang diucapkan oleh semut pekerja ditujukan pada semua semut sebelum habisnya waktu. Indikasi feminin lebih dominan ditujukan pada ratu semut dibandingkan semut pekerja, karena ratu semut adalah semut yang subur, sementara semut pekerja adalah semut mandul.
- Ratu semut adalah induk semua semut. Tak heran bila status keibuannya disegani oleh anaknya dibanding semut yang lain. Itu sangat jelas dari redaksi ayat.
- Semut ratu adalah semut yang memerintah dan melarang (penentu kebijakan) dalam status kerajaan semut. Kekuasaan ini tidak dimiliki oleh semut lainnya. Dengan kata lain, ia memiliki kemuliaan, posisi managerial, dan disegani.
- Konteks dalam redaksi surah An-Naml adalah kondisi kerajaan. Karena itu, konteksnya tentang kerajaan yang diwakili Nabi Sulaiman a.s. juga tentang kerajaan Ratu Saba. Lalu, bagaimana mungkin ihwal kerajaan semut tidak berasal dari ratu semut. Dengan begitu, pembicaraan tersebut memang berada pada posisi tertinggi terkait struktur kerajaan.
- Segera muncul pertanyaan karena ratu semut selalu berada di dalam sarang, tidak pernah keluar. Lalu, bagaimana mungkin ia bisa mengetahui kalau Nabi Sulaiman dan pasukannya tiba dilembah. Apakah ratu semut melihatnya?Padahal seperti diketahui penglihatan semut secara umum lemah, bahkan banyak diantaranya yang tidak bisa melihat. Namun, ia bisa merasa melalui berbagai perangkat perasa yang dibekali oleh Allah. Perangkat yang paling penting adalah tanduk perasa (antena). Dengan tanduk tersebut, semut dapat menemukan berbagai lubang dan bangkai. Disamping itu, semut bisa merasakan adanya udara, kehangatan, kelembaban, udara kencang, dan suara gemuruh. Bisa jadi, tanduk inilah yang digunakan ratu semut, sehingga ia merasakan Nabi Sulaiman dan pasukannya sebelum kedatangan mereka yang mengeluarkan suara gemuruh. Lalu, ia memberikan perintah kepada rakyatnya. Semuanya itu seperti biasa ia mandatkan pada pembantunya....................( Referensi dari Buku Mukjizat Alquran dan Hadis,jilid 5. Tertarik....? Kunjungi web.kami: www.gianmandiri.co.id )
No comments:
Post a Comment