Video Terkini

Lovely Brothers

Lovely Brothers
share your love

Monday, 19 March 2012

PRAHARA " RUMAH KECILKU "


#  Kurangnya Bersyukur Dan Introspeksi #

Cerita ini dari sebuah keluarga kecil yang hidup sederhana serta bahagia dalam kesahajaan. Keluarga ini terdiri dari bapak ibu serta dua anak laki-laki yang pandai. Namun pada suatu ketika terjadilah hal-hal yang tidak di harapkan di dalam sebuah keluarga,sang bapak yang merasa berkuasa di dalam keluarga memerintah serta berbuat sewenang-wenang. Alhasil keluarga ini pun akhirnya retak, hubungan sang ayah dengan ibu menjadi renggang.Beberapa kali sang ibu mencoba untuk mengingatkan sang bapak,tp bapak malah semakin menjadi,akhirnya ibu pun diam.Tetapi diamnya ibu tak lantas hanya memaklumi apa yang di lakukan bapak.Akhirnya ibu pun mengadukan kelakuan sang bapak kepada yang lebih berhak,akhirnya bapak dan ibu di pertemukan dengan baik-baik dengan di tengahi oleh pengurus yang berwenang.Mereka berdua saling menceritakan apa yang sedang terjadi dan mereka berdua bersepakat untuk merubah apa kesalahan-kesalahan mereka.Tetapi lama kelamaan sang bapak kembali lagi berulah dan melanggar kesepakatan tersebut,karena bapak melanggar janjinya sendiri.Sang ibu pun berusaha melaporkan kembali kelakuan-kelakuan bapak tetapi hal itu tidak bisa dilakukan ibu, karena bapak selalu menghalang-halangi usaha ibu untuk bisa ketemu dengan hakim pemutus perkara mereka berdua.
Ketika anak pertama mereka sedang sakit sang ibu memberikan pil pahit supaya lekas sembuh dan penyakitnya tidak mudah kambuh lagi. Akan tetapi sang anak pertama ini malahan menuntut ibu kenapa harus dengan pil yang pahit,bukannya ibu bisa memberikan sirup yang manis lagi. Ibu pun enggan memberikannya di karenakan bila anak suka akan dengan hal-hal yang manis walaupun sekejap rasanya .Anak akan terbiasa dan selalu merengek meminta yang manis-manis dan tak mau menerima sebuah rasa pahit,yang pada akhirnya rasa pahit itu mampu menjadi penawar penyakitnya.Akhirnya anak pertama ini pun mengadukan kepada sang bapak yang pada dasarnya sang bapak dan ibu
sudah ada ketidak cocokan.Selanjutnya bapak pun mempunyai inisiatif untuk mencarikan pengasuh pengganti ibu. Alhasil anak pertama ini pun lega karena sudah mempunyai pengasuh baru yang lebih bisa menuruti “keinginannya”akan tetapi hal ini tidak di beritakan ataupun di ketahui sang ibu. Supaya hal ini tidak di ketahui sang ibu ,anak pertama menyampaikan berita tersebut kepada adik nya dan berpesan,”jangan sampai hal ini di ketahui sama ibu”.Sontak sang adik pun tercengang dan bingung kenapa bisa di ganti begitu saja padahal ibu belum tahu akan kejadian ini,dan apa salah ibu.Apakah hakim yang menikahkan ibu juga sudah sah menceraikannya.

Hal ini berlangsung tanpa kejelasan dan setelah berselang beberapa bulan.Akhirnya sang bapakpun menceraikan ibu dengan sepihak dan tanpa mengetahui dengan pihak yang berwenang.Keluarga ini pun pecah bahkan sang anak pertama enggan silaturahmi kepada ibunya.Akan tetapi sang adik berusaha mengingatkan kepada kakaknya.Tetapi sang kakak tetap saja dengan pendiriannya dan menganggap ibunya telah tiada.
Dari cerita ini dapat kita ambil pelajarannya di manakah letak kebenaran bila senantiasa kurang bersyukur, mentang-mentang dan keegoisan di jadikan pedoman ?
Waktupun terus berlalu..anak pertama lebih cocok dengan keputusan sang ayah dan mengikuti " pengasuh barunya", karena pengasuh baru ini cenderung lebih membebaskan dirinya untuk memenuhi nafsu syahwatnya. Sepertinya tidak diperhatikan lagi apakah anak ini sudah disorientasi dalam hidupnya atau tidak, mempunyai jiwa meminta-minta dan menuntut atau tidak, hubud dunia atau tidak dan banyak lagi hal yang berkaitan dengan nilai2 Rububiyah yang tidak diperhatikan. Sementara sang adik lebih membela prinsip nilai-nilai yang selama ini diajarkan oleh ibunya yaitu bagaimana harus sabar, ikhlas, jujur, amanah, fathonah, syukur dan lain sebagainya dalam bertarung melawan derasnya ujian dalam hidup ini. Sang ibu senantiasa memberi nasehat pada sang adik untuk tetap menjaga silaturrohim dengan sang ayah dan sang kakak.................Bersambung

No comments:

Post a Comment