Tomi Tresnady - Okezone
Jaya Suprana beri piagam penghargaan kepada Evelyn (Foto: Tomi Tresnady/okezone)
JAKARTA - Mungkin nama pianis Evelyn Zainal
Abidin, 13 tahun, masih asing di telinga masyarakat umum di Tanah Air.
Namun, diam-diam gadis kecil itu menyabet penghargaan bergengsi di
Amerika Serikat, yakni American Protégé saat memainkan karya klasik
Chopin Nocturne.
Tak hanya itu, gadis kelahiran 18 Maret 1999 itu juara 1 di Malaysian Youth Festival melalui lagu Sonny Chua.
“Saat itu Evelyn masih grade 3. Lagu Sonni Chua Sonatine yang semestinya ditujukan untuk grad 7-8 royal. It’s like watching a Tom Cruise Movie. This is Mission Impossible part 5,” kata guru musik Evelyn, Lystia Christanti menorehkan pujian melalui booklet album klasik milik Evelyn berjudul My Music Impression.
Tantangan Evelyn selanjutnya adalah memainkan karya klasik milik komponis berkebangsaan Spanyol, Isaac Albeniz , dan Jaya Suprana di gedung Jaya Suprana School of Performing Arts & Museum Rekor-Dunia Indonesia yang terletak di dalam area Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
Awalnya tak mengira Evelyn yang bertubuh mungil itu akan memainkan dengan sempurna. Tapi, saat di depan piano Evelyn benar benar memuakau penonton saat memainkan maha karya Isaac seperti "Tanggo In D", "Granada (Serenata)", "Cataluna (Curranda)", "Sevilla (Sevillana)", "Cadiz (Saeta)", "Asturias (Lyenda)", "Aragon (Leyenda)", "Castilla (Sequidillas)", "Cuba (Capricho)", "Zaragosa", dan "Sevilla".
Sedangkan maha karya Jaya Suprana, Evelyn memainkan nomor lagu "Uro Uro" dan "Aforisma".
Usai melahap semua nomor lagu yang disebutkan di atas, Jaya Suprana berbicara kepada media dan menyebut Evelyn adalah sosok yang langka, karena tidak semua anak memiliki bakat seperti Evelyn.
"Evelyn main nya bagus sekali. Evelyn ini anak yang langka sekali makanya pantas kalau dapat MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia). Kalau musik pop kan kaya narkoba gampang, semua orang bisa mencicipinya kalau makan yang bergizi itu langka," ungkap Jaya Suprana.
Evelyn mengungkapkan, dirinya tidak memilah-milah musik yang didengarkannya. Dari musik klasik hingga K-Pop yang saat ini digemari remaja putri di seluruh dunia, kata Evelyn, turut didengarkan.
"Aku suka dengan musik klasik dan aku tidak merasa kehilangan duniaku sebagai seorang gadis remaja. Aku juga suka dengan lagu-lagu Suju. Aku bahkan pengin sekali mengaransemen lagu mereka dengan model klasik sesuai dengan jenis musik yang aku geluti saat ini," ujar Evelyn yang saat itu boyband Super Junior tengah tampil di Jakarta.
Jaya mengatakan, pada bulan Juni nanti Evelyn siap tampil di Warsawa, Polandia, dan siap memberikan pertunjukan musik klasik yang hebat di sana. (tre)
Tak hanya itu, gadis kelahiran 18 Maret 1999 itu juara 1 di Malaysian Youth Festival melalui lagu Sonny Chua.
“Saat itu Evelyn masih grade 3. Lagu Sonni Chua Sonatine yang semestinya ditujukan untuk grad 7-8 royal. It’s like watching a Tom Cruise Movie. This is Mission Impossible part 5,” kata guru musik Evelyn, Lystia Christanti menorehkan pujian melalui booklet album klasik milik Evelyn berjudul My Music Impression.
Tantangan Evelyn selanjutnya adalah memainkan karya klasik milik komponis berkebangsaan Spanyol, Isaac Albeniz , dan Jaya Suprana di gedung Jaya Suprana School of Performing Arts & Museum Rekor-Dunia Indonesia yang terletak di dalam area Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
Awalnya tak mengira Evelyn yang bertubuh mungil itu akan memainkan dengan sempurna. Tapi, saat di depan piano Evelyn benar benar memuakau penonton saat memainkan maha karya Isaac seperti "Tanggo In D", "Granada (Serenata)", "Cataluna (Curranda)", "Sevilla (Sevillana)", "Cadiz (Saeta)", "Asturias (Lyenda)", "Aragon (Leyenda)", "Castilla (Sequidillas)", "Cuba (Capricho)", "Zaragosa", dan "Sevilla".
Sedangkan maha karya Jaya Suprana, Evelyn memainkan nomor lagu "Uro Uro" dan "Aforisma".
Usai melahap semua nomor lagu yang disebutkan di atas, Jaya Suprana berbicara kepada media dan menyebut Evelyn adalah sosok yang langka, karena tidak semua anak memiliki bakat seperti Evelyn.
"Evelyn main nya bagus sekali. Evelyn ini anak yang langka sekali makanya pantas kalau dapat MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia). Kalau musik pop kan kaya narkoba gampang, semua orang bisa mencicipinya kalau makan yang bergizi itu langka," ungkap Jaya Suprana.
Evelyn mengungkapkan, dirinya tidak memilah-milah musik yang didengarkannya. Dari musik klasik hingga K-Pop yang saat ini digemari remaja putri di seluruh dunia, kata Evelyn, turut didengarkan.
"Aku suka dengan musik klasik dan aku tidak merasa kehilangan duniaku sebagai seorang gadis remaja. Aku juga suka dengan lagu-lagu Suju. Aku bahkan pengin sekali mengaransemen lagu mereka dengan model klasik sesuai dengan jenis musik yang aku geluti saat ini," ujar Evelyn yang saat itu boyband Super Junior tengah tampil di Jakarta.
Jaya mengatakan, pada bulan Juni nanti Evelyn siap tampil di Warsawa, Polandia, dan siap memberikan pertunjukan musik klasik yang hebat di sana. (tre)
No comments:
Post a Comment