Foto:Antara / Andika Betha |
Menurut sejumlah saksi di lokasi kejadian, bentrok dua kelompok massa yang belum diketahui identitas masing-masing itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Akibat peristiwa tersebut sebuah sepeda motor Honda Supra 125 CC dengan nomor polisi AD 5432 BZ tinggal kerangka setelah dibakar massa.
Salah seorang saksi berinisial PP yang melihat langsung kejadian tersebut mengatakan, bentrok berawal dari tujuh orang yang mengendari sepeda motor dari arah timur dan mereka sepertinya usai bertaksiah.
Sekelompok massa itu kemudian memainkan deru suara mesin kendaraannya setibanya di lokasi, dan tiba-tiba datang sekelompok massa yang lain menyerang mereka.
"Saya melihat dua orang pengendara sepeda motor yang berboncengan itu terjatuh. Salah seorang yang diboncengkan sepeda motor ada darah di punggungnya sambil lari menyelamatkan diri," kata saksi itu.
Dua pengendara berupaya lari menyelamatkan diri, dan meninggalkan sepeda motornya. Kelompok lainnya kemudian langsung membawa sepeda motor ke pinggir jalan dan membakarnya. Beberapa saat setelah kejadian, polisi datang ke lokasi mengamankan.
Kepala Polsek Jembres AKP I Wayan Sudita menjelaskan, pihaknya masih belum mengetahui kedua kelompok yang bentrok tersebut.
"Kami belum tahu penyebab terjadinya bentrok dua kelompok hingga membakar sepeda motor ini," katanya.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Edi Suranto Sitepu, pihaknya masih menyelidiki insiden tersebut, termasuk mengusut barang bukti sepeda motor yang terbakar.
"Kami masih memintai keterangan enam saksi terkait berkelahian di Kampung Sewu," kata Kasat disela pemeriksaan di lokasi kejadian perkara.
"Kami akan pantau dan mengamankan, antisipasi, jika terjadi bentrok susulan," kata Kasat.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Sabtu, 5 Mei 2012 12:18 wib wib
Ilustrasi (Foto: okezone)
SOLO - Polisi menangkap enam orang pascabentrokan warga dengan ormas yang terjadi selama dua hari di Solo, Jawa Tengah. Enam orang yang ditangkap diduga sebagai provokator pemicu bentrokan. Dua diantaranya yaitu Iwan Walet dan Agus Cobok dianggap sebagi dalang.
"Selain melakukan penahanan, kami juga telah menyita satu sepeda motor yang dibakar,pecahan batu dan satu potong besi,"jelasnya dalam pertemuan tersebut," kata Kapolresta Solo, Jawa Tengah, Kombes Pol Asdjimain, saat pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di rumah dinas Wali Kota,Lodji Gandrung, Solo, Jawa Tengah semalam.
Selain melakukan penahanan dan menyita barang bukti,dalam pemeriksaan yang dilakukan polisi diperoleh keterangan, bila kejadian tersebut dipicu dendam pribadi antara Iwan Walet dan salah satu bekas anggota Laskar Hisbah yang juga mantan narapidana, Syaiful.
Saat itu pada 17 Maret 2012 terjadi bentrokan antara warga kampung Kusumodilagan, Joyosuran, Pasar Kliwon mengakibatkan satu orang teman Iwan Walet, Heru Yulianto alias Kipli meninggal.
"Dari hasil pemeriksaan tersebut,kami juga telah menyampaikan kepada ustadz dan MUI untuk segera disampaikan agar jangan sampai terjadi pemutar balikan fakta,"jelasnya.
Kapolres juga menyesalkan adanya korban luka dari warga saat kelompok laskar menggelar unjuk kekuatan. Menurut Kapolres,sebenarnya saat unjuk kekuatan kelompok laskar digelar, telah melakukan pengawalan yang cukup ketat.
Namun,setibanya di Gandekan, Solo, Jawa Tengah, tiba-tiba ada yang membunyikan petasan dan lemparan batu kearah laskar.
"Kami hingga saat ini masih terus melakukan pencarian siapa yang melakukan aksi pelemparan batu dan membunyikan petasan hingga terjadi korban luka di warga,"paparnya.
Sebagai langkah antisipasi, kepolisian tambah Kapolres, masih terus mensiagakan personil Brimob di lokasi terjadinya bentrokan.
Sedangkan dalam pertemuan tersebut,dihadiri Danrem 074/Warastratama Kol Inf Ahmad Supriyadi, Wali Kota Solo, Joko Widodo, Kapolresta Kombes Pol Asdjima'in, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Widi Prasetijono, Ketua DPRD YF. Sukasno, Dandempom IV/4 Letkol CPM Tri Wahyunungsih, serta tokoh-tokoh masyarakat dan Agama.(crl)
Sumber : Bramantyo okezone
.
No comments:
Post a Comment