Aku Merenung / Mahyudi Images |
"Akhirnya aku tinggalkan......" Bergetar hatiku menulis kalimat ini, sesak dadaku dan tak kuasa air mataku perlahan menetes di pipiku, tapi apa daya..manusia hanya bisa berusaha Tuhan yang menentukan.Aku sudah capek memikirkan semua yang terjadi selama aku berkecimpung dalam komunitas ini. Banyak hal-hal yang benar selalu disampaikan tetapi dalam realisasinya banyak kujumpai penyimpangan-penyimpangan dari standart kebenaran yang telah sama-sama di akui dan diyakini, entah apakah dipahami atau tidak makna dan konsekwensinya..Kenapa saya capek..? apakah karena putus asa..? ataukah kurang ikhlas dan sabar...?
Aku melangkah gontai menuju sudut ruangan yang sepi, duduk tersimpuh dan tertunduk mengharap pertolongan Sang Robbul Izzati.
Aku adalah Aku, bukan Dia, bukan Kamu dan bukan Mereka...Aku punya prinsip yang selalu aku pegang dan tak akan tergoyahkan dan terpengaruh oleh getaran gempa yang mengguncang dengan skala yang besar ataupun terjangan angin yang memporak-porandakan.Aku bertauziah dengan caraku, tak peduli orang mau bilang apa...Banyak yang menjustifikasi buruk dengan gayaku : Tidak siap dengan perubahan...figuritas...sedang dikuasai hawa nafsu syaithan....memutus silaturohim....pengecut....orang yang lagi ngambek, sakit...tidak taat...eksistensialisme....dan banyak lagi. Bahkan figur yang selama ini saya anggap sebagai orang yang baik pun juga memberikan predikat-predikat negatif walaupun secara tidak langsung kepada caraku, memang diluar dugaanku kalo beliau sudah berfikir sejauh itu kepada cara ku.
Tapi itulah sebuah bukti bahwa Allah sebaik-baik pembuat rencana ( Wallahu Khoirul Makirin ).Tetapi saya yakin apapun bentuk dari rencana Allah itu pasti menjadi rencana yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.
Aku melangkah pasti menjalani apa yang sudah menjadi keputusanku..Aku masih bisa memahami kalo masih banyak akhlaq dari yang aku temui jauh dari standart nilai. Ya..walaupun dalam hati tetap merasa aneh..dalam komunitas Islami koq begini ya akhlaqnya..? Tapi kalo sudah bicara penyimpangan nilai-nilai Rububiyah itu sudah tidak bisa ditolerir lagi, apalagi kalo sudah terjadi dualisme.Apakah Aku harus selalu memahami hal-hal yang tidak benar dan akhirnya menjadi kebiasaan yang buruk..? Aku tidak bisa melakukan itu, Aku harus bersikap agar terjadi sebuah perubahan yang bersifat revolusioner dan kongkrit ke arah yang lebih benar atau paling tidak menjadi penyulut terjadinya revolusi.
Tauziah bil Marhamah yang selama ini dilakukan tidak bisa menembus benteng kezhaliman yang sudah terlanjur kokoh berdiri. 5 tahun bukan waktu yang pendek..semua harus ada target efektifitas. Memang bukan kita yang bisa merubah semuanya, Allah lah yang bisa merubah semuanya, tetapi sebagai manusia kita diwajibkan untuk berusaha secara maksimal, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang merubahnya. Ketika cara yang pertama ternyata tidak efektif kita harus cari cara yang kedua. Inilah cara kedua yang Aku ambil dalam rangka menjalankan saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Aku menjauh......mungkin ini lebih baik untuk terjadinya sebuah perubahan yg lebih kongkrit. Maaf....jika aku cenderung banyak diam (bukan berarti tidak bergerak) untuk menuju perbaikan.
Tapi Alhamdulillah dengan cara yang kedua ini sudah mulai kelihatan adanya perbaikan yang kongkrit, paling tidak sudah terjadi saling fastabiqul khoirot dalam membangun sistem ekonomi, ya...walaupun kalo bicara barokah dan tidaknya hanya Allah yang mengetahuinya.Setidaknya ini menjadi indikasi yang baik meskipun akar permasalahan belum menunjukkan titik cerah adanya sebuah penyelesaian. Tapi tidak apa, kita masih punya cukup waktu untuk menunggu hingga akhirnya caraku yang ketiga akan kuluncurkan....!!!
Ketika cara yang kedua tidak efektif sampai batas waktu Hari H..maka dengan Bismillah..tawakal Al Allah aku akan gelindingkan caraku yang ketiga dan..... selamat tinggal semua saudara-saudaraku......bukannya aku berniat memutus tali silaturohim, aku hanya ingin bersama orang-orang yang bisa menuntunku kearah yang lebih baik karena masih banyak kebobrokan dalam diriku dan aku tidak mau menjadi lebih bobrok lagi ketika terus bersama kalian ( maaf jika aku masih menuntut lingkungan yang baik untuk bisa membantuku menuju pribadi yang lebih baik ). Aku akan membangun silaturohim yang baru ditempat yang baru..........................
Penulis : Mahyudi
Sumber : Isi Hatiku
Diterbitkan : 06 Juni 2012.
No comments:
Post a Comment