Tak terasa sebentar lagi umat muslim
akan menyambut datangnya bulan ramadhan. Namun ternyata di Indonesia ada
perbedaan awal puasa. Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah)
telah menetapkan bahwa awal Ramadhan 1433 Hijriyah jatuh pada Jumat, 20
Juli 2012. Sementara 1 Syawal atau hari pertama Lebaran pada Minggu, 19
Agustus 2012.
Lapar.com |
Namun walaupun demikian Ketua Umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengharapkan agar seluruh
masyarakat saling menghormati dan menghargai apabila terjadi perbedaan
dalam menentukan awal puasa Ramadhan di antara umat Islam. Ia
menambahkan bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya
puasa adalah ibadah yang dilakukan atas dasar keyakinan masing-masing
umat.
Muhammadiyah juga berencana tidak
mengikuti Sidang Itsbat (penetapan) awal Ramadhan yang biasa digelar
Kementerian Agama dengan alasan untuk mengurangi ketegangan dan untuk
kebaikan bersama.
Namun tidak demikian halnya dengan Prof. Dr. Sofjan Siregar, MA,staf pengajar pada Islamic University of Europa,seperti yang dikutip dari detik.com.
Menurutnya jika jika perbedaan awal Ramadan di satu negara apalagi di
kota yang sama maka itu bukan lagi rahmat melainkan laknat.
Menurut Sofjan sendiri,
perbedaan penetapan awal puasa sejak dulu bukan karena beda methode
antara rukyah dan hisab, namun karena gengsi antara Muhammadiyah yang
menerapkan methode horizon bebas dan Kemenag yang didominasi pemikiran
horizon lokal.
Menurutnya hanya ada satu solusi yaitu
Kemenag tahun ini harus berani menggunakan otoritasnya untuk mengumumkan
awal puasa beberapa hari sebelum akhir Syaban dan menyiarkan puasa
serentak pada 20 Juli 2012. Pihak Kemenag harus membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin.
No comments:
Post a Comment